bagi teman-teman yang lagi butuh makalah tentang sistem pernapasan silahkan di copy paste disini.
Alhamdulillah
penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran penulis terhadap
referensi-referensi yang penulis dapatkan, baik berupa buku dan sumber-sumber
lainnya. Penulis tertarik pada sirkulasi darah didalam tubuh makhluk hidup.
Oleh karena itu, penulis memberanikan diri untuk menyusun makalah ini dengan
judul “Sistem Pernapasan ”.
Meskipun
telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh
beberapa kondisi di antaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang
sirkulasi darah yang ada didalam tubuh makhluk hidup, keterbatasan sumber,
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan
keterbukaan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Banda Aceh , 17 Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.Latar Belakang..................................................................................... 1
B.Tujuan .................................................................................................. 1
1.Tujuan Umum ................................................................................. 1
2.Tujuan Khusus................................................................................. 2
BAB II TINJAUN TEORITIS.................................................................. ......... 3
A.
Pengertian .......................................................................................... 3
B. Fungsi Sistem Pernapasan .................................................................. 4
C .Struktur Saluran Histlogi
Pernapasan.................................................. 5
D.Mekanisme Pernapasan...............................................................
11
E.Gangguan Pada Sistem
Pernapasan ........................................... 7
F.Pembuluh Darah .................................................................................. 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14
A.Kesimpulan .............................................................................................. 14
B. Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Suatu
organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan atau organ dalam
tubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat
tertentu bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada suatu
organisme yakni sistem pernapasan. Sistem pernapasan ini sendiri
memiliki fungsi dan peranan yang sangat struktural dan terkoordinir.
Dalam
ilmu histologi, sistem pernapasan akan dibahas secara detail bahkan sampai
anatominya, sehingga kita bisa mengetahui organ dan saluran apa saja yang ikut
berperanan dalam menyalurkan oksigen (O2) yang kita hirup.
B.TUJUAN
1.Tujuan Umum
·
Untuk memberikan gambaran yang jelas
tentang system pernafasan
2. Tujuan Khusus
·
Untuk mengetahui pengertian , fungsi dll
BAB
II
PENDAHULUAN
A.PENGERTIAN
Sistem
pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis.
Fungsi ini disebut sebagai respirasi. Sistem pernapasan dimulai dari rongga
hidung/mulut hingga ke alveolus, di mana pada alveolus terjadi pertukaran
oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darah.
Respirasi
adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,pengeluaran karbondioksida
hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Sistem respirasi atau sistem
pernafasan mencakup semua proses pertukaran gas yang terjadi antara atmosfir
melalui rongga hidung faring laring trakea bronkus paru-paru alveolus sel-sel
melalui dinding kapiler darah.
v Sistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2
daerah utama:
1.)Bagian konduksi,
meliputi rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan
bronkiolus terminalis
2).Bagian respirasi,
meliputi bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris dan alveolus.
Sebagian
besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi, yaitu epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet. Dengan menggunakan
mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel
silindris bersilia, sel goblet mukosa, sel sikat (brush cells), sel basal, dan
sel granul kecil.
B,FUNGSI
SISTEM PERNAFASAN
Setiap
sistem yang ada dalam tubuh manusia khususnya, tentunya memiliki peranan dan
fungsinya masing-masing. Sistem pernapasan pun demikian, Sistem ini juga
mempunyai fungsi tersendiri bagi tubuh yang sudah terkoordinir oleh saluran dan
organ tertentu sesuai perintah otak.
` Fungsi sistem pernapasan itu sendiri antara lain sebagai
berikut:
Berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan
homeostasis (Respirasi).
C. STRUKTUR ATAU SALURAN HISTOLOGI PERNAPASAN
1. Saluran
Sistem Pernapasan atau Respirasi
Respirasi
adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme
tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
v Sistem
respirasi terdiri dari:
Saluran nafas bagian atas. Pada bagian ini
udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disarung dan dilembabkan.
Saluran nafas bagian bawah. Bagian ini
menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas ke alveoli
Alveoli : terjadi pertukaran gas anatara O2
dan CO2
Sirkulasi paru. Pembuluh darah arteri menuju
paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan paru.
Paru : terdiri dari : a. Saluran nafas bagian
bawah, b. Alveoli, c. Sirkulasi paru
Rongga Pleura. Terbentuk dari dua
selaput serosa, yang meluputi dinding dalam rongga dada yang
disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru ataupleura
veseralis
Rongga dan dinding dada. Merupakan
pompa muskuloskeletal yang mengatur pertukaran gas dalam
proses respirasi.
2. Organ-organ
sistem pernafasan
Organ-organ
sistem pernapasan pada manusia meliputi hidung, faring, laring, trakea,
paru-paru (bronkus,brokiolus dan alveolus). Berikut penjelasannya :
1.Hidung
Struktur
berongga yang disebut dengan rongga hidung (cavum nasalis). Memiliki rambut
pendek dan tebal untuk menyaring udara dan menangkap kotoran yang masuk bersama
udara.Rongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis. Pada vestibulum
di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung). Epitel di
dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis. Pada
fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial,
terdapat konka (superior, media, inferior) pada masing-masing dinding
lateralnya. Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi, sedangkan
konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus
untuk fungsi menghidu/membaui. Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel
penyokong/sel sustentakuler, sel olfaktorius (neuron bipolar dengan
dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia, berfungsi
sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius
otak), sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar
Bowman pada lamina propria. Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang
membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui
zat-zat. Adanya vibrisa, konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung
membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan, pelembapan dan
penghangatan sebelum masuk lebih jauh.
2.Faring
Tempat
persimpangan antara saluran pernapasan pada bagian depan (anterior) dan saluran
pencernaan pada bagian belakang (posterior). Nasofaring dilapisi oleh epitel
respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole, sedangkan
orofaring dilapisi epitel tipe skuamosa/gepeng.
3.Laring
Laring
atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang (posterior) faring. Organ ini
terdiri atas 9 susunan tulang rawan (kartilago) yang berbentuk kotak. Laring
merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea. Pada lamina
propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi
sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara
pada fungsi fonasi. Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring, meluas ke
faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal. Bagian lingual dan apikal
epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis, sedangkan permukaan
laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris
bersilia. Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosa.
Di
bawah epiglotis, mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen
laring: pasangan lipatan atas membentukpita suara palsu (plika vestibularis) yang
terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa, serta di lipatan bawah
membentuk pita suara sejatiyang terdiri dari epitel berlapis
gepeng, ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka).
Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang
berbeda-beda.
4 . Trakea
Mendorong
keluar debu-debu dan bakeri dengan gerakan silia-silia di trakea. Permukaan
trakea dilapisi oleh epitel respirasi. Terdapatkelenjar serosa
pada lamina propria dan tulang rawan hialin berbentuk C (tapal
kuda), yang mana ujung bebasnya berada di bagian posterior trakea. Cairan
mukosa yang dihasilkan oleh sel goblet dan sel kelenjar membentuk lapisan yang
memungkinkan pergerakan silia untuk mendorong partikel asing. Sedangkan tulang
rawan hialin berfungsi untuk menjaga lumen trakea tetap terbuka. Pada ujung
terbuka (ujung bebas) tulang rawan hialin yang berbentuk tapal kuda tersebut
terdapatligamentum fibroelastis dan berkas otot polos yang
memungkinkan pengaturan lumen dan mencegah distensi berlebihan.
5.
Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru
pada manusia terdapat sepasang yang menempati sebagian besar dalam cavum
thoracis. Kedua paru-paru dibungkus oleh pleura yang terdiri atas 2 lapisan
yang saling berhubungan sebagai pleura visceralis dan pleura parietalis
v Stuktur
Paru-Paru (Pulmo)
Unit
fungsional dalam paru-paru disebut lobulus primerius yang meliputi semua
struktur mulai bronchiolus terminalis, bronchiolus respiratorius, ductus
alveolaris, atrium, saccus alveolaris, dan alveoli bersama-sama dengan pembuluh
darah, limfe, serabut syaraf, dan jarinmgan pengikat.
Lobulus
di daerah perifer paru-paruberbentuk pyramidal atau kerucut didasar perifer,
sedangkan untuk mengisi celah-celah diantaranya terdapat lobuli berbentuk tidak
teratur dengan dasar menuju ke sentral.
Cabang
terakhir bronchiolus dalamlobulus biasanya disebut bronchiolus terminalis.
Kesatuan paru-paru yang diurus oleh bronchiolus terminalis disebut acinus.
Bronchiolus Respiratorius .Memiliki diameter sekitar 0.5mm. saluran ini
mula-mula dibatasi oleh epitel silindris selapis bercilia tanpa sel piala,
kemudian epitelnya berganti dengan epitel kuboid selapis tanpa cilia.
Di
bawah sel epitel terdapat jaringan ikat kolagen yang berisi anyaman sel-sel
otot polos dan serbut elastis. Dalam dindingnya sudah tidak terdapat lagi cartilago.Pada
dinding bronchiolus respiratorius tidak ditemukan kelenjar. Disana-sini
terdapat penonjolan dinding sebagai alveolus dengan sebagian epitelnya
melanjutkan diri. Karena adanya alveoli pada dinding bronchiolus inilah maka
saluran tersebut dinamakan bronchiolus respiratorius.
1.
Bronkus
Bronkus
terdiri dari dua bagian yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Mukosa bronkus
secara struktural mirip dengan mukosa trakea, dengan lamina propria
yang mengandung kelenjar serosa , serat elastin, limfosit dan sel otot
polos. Tulang rawan pada bronkus lebih tidak teratur
dibandingkan pada trakea; pada bagian bronkus yang lebih besar, cincin tulang
rawan mengelilingi seluruh lumen, dan sejalan dengan mengecilnya garis tengah
bronkus, cincin tulang rawan digantikan oleh pulau-pulau tulang rawan
hialin.
2.
Bronkiolus
Percabangan
bronkus yang banyak mengandung otot polos. Bronkiolus tidak memiliki
tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya. Lamina propria mengandung otot
polos dan serat elastin. Pada segmen awal hanya terdapat sebaran sel goblet
dalam epitel. Pada bronkiolus yang lebih besar, epitelnya adalah epitel
bertingkat silindris bersilia, yang makin memendek dan makin sederhana
sampai menjadiepitel selapis silindris bersilia atau selapis
kuboid pada bronkiolus terminalis yang lebih kecil. Terdapat sel Clara
pada epitel bronkiolus terminalis, yaitu sel tidak bersilia yang memiliki
granul sekretori dan mensekresikan protein yang bersifat protektif. Terdapat
juga badan neuroepitel yang kemungkinan berfungsi sebagai kemoreseptor.
3.
Alveolus
Dikelilingi
kapiler-kapiler darah yang dibatasi oleh membranalveoli-kapiler tempat
terjadinya pertukaran O2 dan CO2 atau pernapasan eksternal. Alveolus merupakan
struktur berongga tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida antara udara
dan darah. Septum interalveolar memisahkan dua alveolus yang berdekatan, septum
tersebut terdiri atas 2 lapis epitel gepeng tipis dengan kapiler, fibroblas,
serat elastin, retikulin, matriks dan sel jaringan ikat.
Terdapat
sel alveolus tipe 1 yang melapisi 97% permukaan alveolus, fungsinya untuk
membentuk sawar dengan ketebalan yang dapat dilalui gas dengan mudah.
Sitoplasmanya mengandung banyak vesikel pinositotik yang berperan dalam
penggantian surfaktan (yang dihasilkan oleh sel alveolus tipe 2) dan pembuangan
partikel kontaminan kecil. Antara sel alveolus tipe 1 dihubungkan oleh desmosom
dan taut kedap yang mencegah perembesan cairan dari jaringan ke ruang udara.
Sel
alveolus tipe 2 tersebar di antara sel alveolus tipe 1, keduanya saling melekat
melalui taut kedap dan desmosom. Sel tipe 2 tersebut berada di atas membran
basal, berbentuk kuboid dan dapat bermitosis untuk mengganti dirinya sendiri
dan sel tipe 1. Sel tipe 2 ini memiliki ciri mengandung badan lamela yang
berfungsi menghasilkan surfaktan paru yang menurunkan tegangan alveolus paru.
D.MEKANISNE
PERNAPASAN
Mekanisme
sistem pernapasan dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke
udara dilakukan dengan dua cara pernapasan yakni pernapasan dada dan
perut.
1.
Pernapasan Dada (Costal Breathing).
Pernapasan
dada adalah pernapasan yang melibatkan ototantartulang rusuk.
Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut, Tulang rusuk terangkat
ke atas, Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil
sehingga udara masuk ke dalam badan.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut ;
Fase Inspirasi.
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase Ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2.
Pernapasan Perut (Diaphragmatic Breathing)
Pernapasan
perut adalah pernapasan yang melibatkan ototdiafragma.
Otot difragma pada perut mengalami kontraksi, Diafragma datar, Volume rongga
dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga
udara pasuk ke paru-paru.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai
berikut ;
Fase Inspirasi.
Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase Ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
Manusia
dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida
ke lingkungan. Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Respirasi Luar
(Ekternal) yaitu pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara yang
terjadi di sekitar alveoli.
2. Respirasi Dalam
(Internal) yaitu pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
E.GANGGUAN PADA SISTEM
PERNAPASAN
Gangguan
pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti :
karena terganggunya pengangkutan O2 ke
sel-sel atau jaringan tubuh (asfiksi). Atau keracunan gas-gas berbahaya.
Pneumonia. terisinya alveolus dengan
cairan limfa karena infeksiDiplokokus pneumonia atau Pneumokokus
Polip, Amandel, dan Adenoid.
disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa
Radang; peradangan pada rongga hidung bagian
atas (Sinusitis), peradangan pada bronkus (Bronkitis), serta
radang pada pleura (Pleuritis)
TBC kerusakan pada paru-paru
akibat terinfeksi Mycobacterium tuberculosis
BAB
III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sistem
pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan
homeostasis. Fungsi ini disebut sebagai respirasi. Sistem pernapasan dimulai
dari rongga hidung/mulut hingga ke alveolus, di mana pada alveolus terjadi
pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darah.
Respirasi
adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,pengeluaran karbondioksida
hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Sistem respirasi atau sistem
pernafasan mencakup semua proses pertukaran gas yang terjadi antara atmosfir
melalui rongga hidung faring laring trakea bronkus paru-paru alveolus sel-sel
melalui dinding kapiler darah.
B.SARAN
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan , maka
dari itu kami dari penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik , saran ,dan
masukan dari pembaca dan dosen pebimbing agar makalah ini jadi lebih sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Ahmad A.
K.Muda . (1995).kamus lengkap kedokteran .penerbit Citas Media pers surabaya
2. Anna Pujiadi (1994),Dasar – Dasar biokimia .
penerbit Universitas Indonesia , Jakarta .
3. Averdi Roezim
Dr, (1993).Buku pelajaran THT . penerbit Gramedia , Jakarta .
4. Daniel S
.Wibowo ,Dr,(1986).Anatomi Susunan Saraf.Alumni.Bandung.
5. Dorland
,(1994).Kamus Kedoktern .Edisi 26. Penerbit buku kedokteran EGC , Jakarta.
6. Evelen Bruce ,D . (19994) .The Body Of Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis
.penerbit
PT Gramedia , Jakarta.
7. Gery A.
Thibodeau , Ph .D .(1987) .Anatomi and Physiology .Times Minor Mosby , St .
Louis.
8. Nubai
Iskandar Dr. H . (1991) . Segi Praktis THT . Bina Rupa Aksara , Jakarta .
9. Syaifuddin ,
Drs . H . (2002) .Struktur & Komponen
Tubuh Manusia . Penerbit Buku
Kedokteran
EGC , Jakarta
10. Wildam Yatim
, Dr .(1996) .Genitika . Penerbit Tarsito , Bandung .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar