ORTHOREXIA
Anda mungkin sering menjumpai hal ini atau mungkin Anda yang mengalaminya sendiri: makan siang dengan sedikit nasi merah dengan lauk semangkuk penuh sayuran
dan diakhiri dengan dessert buah-buahan seperti apel atau pisang. Hal
itu mungkin terdengar sangat menyehatkan atau bisa jadi Anda mengalami
orthorexia.
Apakah itu orthorexia?
Namun, pernahkah Anda
mendengar orthorexia? Orthorexia sendiri bukan merupakan suatu diagnosis
yang ofisial dan belum dimasukkan di dalam Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders (DSM), yaitu suatu acuan yang dikeluarkan
oleh American Psychiatric Association. Orthorexia nervosa sendiri
merupakan suatu gangguan makan (eating disorder) yang memiliki
karakteristik preokupasi ekstrim atau terus menerus memikirkan dan menghindari makanan yang tidak sehat.
Hal ini jika dibiarkan lebih lanjut dapat berujung pada malnutrisi, anoreksi dan kecemasan.
Apakah saya mengalami orthorexia?
Seringkali untuk
mendiagnosis orthorexia merupakan hal yang pelik. Orang yang mengalami
orthorexia dianggap sehat atau hanya sedang menjalani pola diet seperti:
vegetarian atau fruitarian. Hal yang tidak kalah pelik adalah penderita
orthorexia banyak mendapatkan dukungan penuh dari lingkungan sekitar
tentang pola hidup sehat yang dijalaninya sehingga seringkali tidak
menyadari bahwa hal tersebut merupakan suatu gangguan.
Untuk membedakan
orthorexia dengan mereka yang sedang menjalani pola diet ketat adalah
penderita orthorexia sering mengalami stres akan preokupasinya
mengkonsumsi makanan sehat hingga mengganggu kehidupannya sehari-hari
seperti terus menerus memikirkan apakah makanan yang ia makan sudah
sehat.
Haruskah saya pergi ke dokter?
Terapis, nutrisionis
dan psikiater mulai menganggap orthorexia sebagai suatu gangguan makan
(eating disorder) yang serius selain anorexia dan bulimia. Mengenali orthorexia
memang cukup sulit terutama jika orang tersebut tidak menunjukkan
tanda-tanda malnutrisi. Namun jika hal tersebut sudah menganggu
aktivitas sehari-hari, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar